Manado, Nahdatul Ulama (NU) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (24/1/2025), menyelenggarakan seremoni pembukaan Konferwil ke-XII dengan tema “MERAWAT TOLERANSI DAN MEMPERKOKOH JAM’IYAH NAHDATUL ULAMA YANG KOHEREN DI SULAWESI UTARA”.
Ketua Panitia pelaksana menyampaikan, Dasar pelaksanaan konfrensi ke XII NU Provinsi Sulut adalah Anggaran Dasar bab X pasal 21,22, dan 23 (AD), dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Bab 22 pasal 78 ayat 1.
“Sebagai acuan AD/ART konfrensi ke XII selama lima (5) yang akan di laksanakan, membicarakan dan menetapkan pertanggungjawaban pengurus wilayah NU masa khidmat 2019-2024,” ungkapnya.
“Pokok-pokok kerja kepengurusan lima (5) tahun kedepan yang merujuk berdasarkan garis-garis besar program kerja,” tambahnya.
Di tempat yang sama, ketua PWNU Sulut dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada segenap pengurus masa khidmat 2019-2024 yang telah mendukung kepemimpinannya.
“Walaupun hampir 3 tahun saya berada di luar daerah dalam mengemban tugas Negara sebagai Kakanwil Agama Provinsi Sulawesi Tengah, sahabat-sahabt pengurus tetap mensupport kerja-kerja organisasi. Saya merasa terharu,” ungkapnya
Sementara itu mewakili Pengurus Besar (PB) NU mengatakan, saya hadir di sini mewakili pengurus besar Nahdlatul Ulama mewakili ketua umum organisasi kita Kiyai Dr. (H.C.) K.H. Yahya Cholil Staquf.
“Ketua umum PB NU menyampaikan salam kepada seluruh yang hadir di sini, terutama untuk Pak Ulyas Taha. dan saya datang di sini disertai dengan dua pengurus besar Nahdlatul Ulama Ibu Rossa rozak mantan duta besar kita Indonesia di Aljazair disertai oleh Mas Faisal Samima wakil Sekjen PB NU beliau nanti yang akan memimpin seluruh proses konferensi wilayah,” ujar Ulil Abhsar Abdalla.
Para warga nahdliyin teman-teman dan sahabat-sahabat ansor Banser PMII muslimat fatayat Pagar Nusa dan seluruh tokoh-tokoh yang hadir di sini Senator ada juga tokoh dari lintas agama LMI Bapak Hani Pantau yang juga hadir.
“Mendengarkan dengan cukup cermat dan khusyuk pidatonya ketua PWNU Sulut saya menafsirkan pidato Pak Ulyas Taha tadi itu adalah pidato untuk menyatakan siap jadi ketua PWNU lagi,” beber Ulil Absar Abdallah
Karena pernyataan seperti ini sudah sering di dengar, dan saya sudah mengikuti konferensi-konfrensi baik di tingkat wilayah maupun cabang.
“Saya sudah bisa menilai pidato mana yang isinya itu siap terpilih lagi pidato mana yang menandakan ketuanya mau mundur itu kerasa, dan pidato tadi rasanya pidato untuk siap jadi ketua lagi,”ucapnya.
Lebih jauh dirinya menuturkan bahwa Nahdatul Ulama sebagai Ormas yang didirikan pada tanggal 16 Rajab. Ini adalah bulan berdirinya Nahdlatul Ulama Alhamdulillah konferensi wilayah sulut diadakan pada bulan berdirinya dan lahirnya Nahdlatul Ulama semoga konferensinya berkah.
“Nahdlatul Ulama ini adalah organisasi yang didirikan tentu saja oleh para ulama oleh karena itu otoritas terbesar rujukan paling utama di dalam lingkungan organisasi kita itu adalah para ulama. Oleh karena itu kita ini harus memberikan penghormatan kepada para ulama. Karena namanya pun juga Nahdlatul Ulama dan yang kita maksudkan dengan Al Ulama di sini mengerti tentang ilmu-ilmu yang sumbernya wahyu, seperti yang di utarakan Imam Ghazali di dalam kitab Ihya Ulumuddin disebut dengan Ulum Syariah ilmu-ilmu agama yang sumbernya adalah wahyu,” tandasnya