Manado, maraknya pembahasan persoalalan stunting di beberapa Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan beberapa mitra kerja Dinas terkait, bahkan di saat RDP Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama TAPD Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Pemprov Sulut) di tanyakan kembali persoalan Stunting oleh Banggar DPRD Sulut ke Sekprov selaku ketua TAPD dan Dinas Kesehatan Prov Sulut.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Prov. Sulut melalui dr. Arista Wowor mengatakan, terlebih dahulu kita harus ketahui apa stunting itu dan penyebab stunting antara lain yaitu asupan gizi dan status kesehatan yang meliputi ketahanan pangan (ketersediaan, keterjangkauan dan akses pangan bergizi), lingkungan sosial (norma, makanan bayi dan anak, hygiene, pendidikan, dan tempat kerja), lingkungan kesehatan (akses, pelayanan preventif dan kuratif), dan lingkungan pemukiman (air, sanitasi, kondisi bangunan).
“Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi mikro terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan dan tinggi badannya tidak sesuai dengan umur,”ungkap Kepala seksi kesehatan dan keluarga Dinas Kesehatan Provinsi Sulut di ruang kerjanya, Senin (13/11/2023).
Lanjutnya, untuk cara pencegahannya harus dari hulu ke hilir. Dalam intervensi penurunan stunting dinkes provinsi berkoordinasi dgn dinkes kab/kota & dinas pendidikan kab/kota dlm pemberian TTD bagi remaja putri (rematri) di sekolah.
“Pencegahannya di berikan tablet tambah darah dari Dinkes Prov. Sulut ke Kabupaten/Kota melalui Puskesmas-puskesmas untuk remaja putri dan konseling gizi seimbang, sebab remaja putri itu sering diet sembarang terkadang tidak teratur,”terangnya.
“Dalam program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), intervensi pencegahan stunting dimulai dari konseling bagi pasangan yang akan menikah, terutama terkait kesehatan diri, persiapan kehamilan dan calon bayi nanti,”sambungnya.
“Koordinasi dengan Kementerian Agama terutama Kantor Urusan Agama (KUA) sudah berlangsung sejak lama, diantaranya syarat untuk menikah harus menyertakan surat keterangan dari Puskesmas berupa vaksinasi serta konseling pernikahan,”pungkasnya.
Untuk di ketahui, data stunting di Prov. Sulut per Oktober 2023 1640 balita (dari baru lahir sampai 5 tahun). Dan di Manado 74 data stunting entri puskesmas.
(Ahmad)