SUARASULUT.COM,MANADO–Kasus hoboh di Tomohon menyeret James Arthur Kojongian (JAK), memang masalah keluarga, namun karena melekat di diri JAK sapaan akrabnya sebagai salah satu pengurus inti DPD I Partai Golkar Sulut, maka secara organisatoris DPD I PG Sulut mengambil sikap.
Lewat rapat DPD I PG Sulut yang digelar di ruang fraksi Partai Golkar di DPRD Sulut, Rabu (27/01) diputuskan, menonaktifkan jabatan JAK Ketua Harian Golkar Sulut.
“Berdasarkan informasi masyarakat dan media sosial, memang itu masalah keluarga, tapi karena JAK adalah pengurus DPD I, tentu partai harus menyikapinya hingga memutuskan menonaktifkan JAK dari jabatan Ketua Harian Golkar Sulawesi Utara.Kendati demikian partai tetap memberi ruang dan kesempatan bagi JAK melakukan pembelaan ke Partai,” tegas Feriando Lamaluta, ketua bidang organisasi DPD I Partai Golkar Sulut.(wal/*)