SUARASULUT.COM,Ratahan – Peresmian White Hotel di kecamatan Ratatotok, kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), pada Sabtu (21/1/2025) malam, tidak hanya menyajikan kemewahan yang memukau, tetapi juga memicu berbagai pertanyaan publik.
Hajatan keluarga pengusaha sukses Emor-Supit (Bos James dan Ci Maya) ini menjadi sorotan lantaran total saweran untuk artis utama yang tampil hampir menyentuh angka satu miliar rupiah dan pengamanan yang diberikan oleh aparat tergolong level tertinggi (high level security).
Puncak kemewahan acara yang menghadirkan penyanyi dan DJ ibu kota terjadi pada sesi pesta malam hingga dini hari. Penampilan penyanyi terkenal Mitha Talahatu dan DJ cantik Nathalie Holscher menjadi magnet bagi ribuan warga yang tumpah ruah menyaksikan.
Aksi saweran dari tuan rumah dan para hadirin, termasuk para “bos tambang” lainnya, menjadi pemandangan yang tak terhindarkan. Melalui unggahan video pasca-acara, Mitha Talahatu sendiri mengaku mendapatkan saweran fantastis hingga Rp215 juta.
Namun, jumlah tersebut masih kalah jauh dengan yang didapatkan oleh DJ Nathalie Holscher, yang sawerannya dikabarkan tembus di angka setengah miliar rupiah (580 juta). Total saweran untuk dua artis utama ini saja sudah hampir mencapai satu miliar.
Peresmian White Hotel ini mendapat pengamanan super prioritas tinggi dari aparat Polres Mitra bersama personel TNI dan belasan petugas Dishub Mitra. Seorang pejabat utama Polres Mitra menyebutkan, sesuai surat perintah (sprint), ada 130 personel yang ditugaskan mengamankan acara. “Tapi yang tidak sprint juga banyak yang datang,” ungkapnya.
Seorang warga di lokasi bahkan mengatakan jumlah personel kepolisian yang diterjunkan jauh melebihi pengamanan saat seorang kepala daerah melaksanakan acara. ” Ini bahkan melebihi pengamanan saat terjadi demo beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Tingginya tingkat pengamanan ini memunculkan pertanyaan, siapakah sebenarnya pemilik White Hotel Ratatotok ini? Data yang diperoleh wartawan menyebutkan bahwa Ci Maya atau yang sering dipanggil Baya, adalah seorang pengusaha tambang emas sukses yang memiliki pengaruh besar sehingga dinilai menjadi alasan di balik diberikannya pengamanan level tinggi oleh aparat kepolisian.
Terkait pengamanan super ketat dari aparat ini, Kapolsek Ratatotok Ipda Tengkuh Said Hafiz memilih bungkam saat dimintai konfirmasi. Upaya konfirmasi kepada Kapolres Mitra AKBP Handoko Sanjaya juga belum membuahkan hasil hingga berita ini diterbitkan.
Di sisi lain, sumber kepolisian mengungkapkan bahwa Kapolda dan Kapolres sebenarnya sudah menegaskan larangan saweran karena telah menjadi sorotan. Satuan Intelkam Polres Mitra bahkan disebut-sebut sempat menurunkan alat peretas sinyal untuk mematikan jaringan agar momentum saweran tidak disiarkan secara langsung pada laman media sosial. Namun, alat tersebut dilaporkan tidak berfungsi optimal, sehingga acara saweran tetap ramai muncul di akun medsos.
Meskipun diwarnai sorotan dan pertanyaan publik, acara peresmian yang diizinkan hingga pagi hari tersebut berjalan lancar dan kondusif, baru selesai pada kurang lebih pukul 03.00 WITA dini hari, Minggu (2/11/2025). (***)
