Sangihe, SuaraSulut.com — Personel Pos Search and Rescue (SAR) Tahuna terus berkoordinasi erat dengan pemerintah setempat sejak diberlakukannya Penetapan Status Siaga Bencana di Kabupaten Sangihe tanggal 16 hingga 29 April 2024, menyusul peningkatan aktivitas Gunung Api Awu. Senin (22/4/2024), mereka melakukan pertemuan langsung dengan Penjabat Bupati Sangihe dr. Rinny Tamuntuan di Rumah Jabatan Bupati Sangihe.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas langkah-langkah persiapan dan mitigasi bencana gunung api Awu, rencana evakuasi, titik-titik kumpul, serta pembagian wilayah evakuasi sesuai dengan Peta Kerawanan Bencana (PRB) yang dikeluarkan oleh PVMBG Kementerian ESDM.
Komandan Tim (Dantim) Pos SAR Tahuna, Steve J. Rotinsulu, membenarkan pertemuan tersebut. Dia menyatakan bahwa tujuan mereka adalah membahas beberapa poin penting dalam mempersiapkan langkah-langkah menghadapi kondisi gunung api Awu yang saat ini berstatus siaga atau level III.
“Dalam koordinasi tersebut, kami juga berkoordinasi langsung dengan instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sangihe,” ujar Rotinsulu, didampingi oleh pemerhati budaya Sangihe, Stenly Pontolawokang.
Kepala Badan BPBD Sangihe, Wandu Labesi, menyambut baik kerjasama tersebut. “Pemerintah kabupaten Sangihe siap bersinergi dengan BASARNAS dalam setiap penanggulangan bencana,” kata Labesi.
Pos SAR Tahuna juga menghimbau agar masyarakat, pengunjung, dan wisatawan untuk tidak mendekati atau beraktivitas di dalam radius 5 kilometer dari kawah puncak Gunung Awu. Mereka juga menekankan agar tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu-isu tidak jelas mengenai aktivitas Gunung Awu.
“Masyarakat diharapkan tetap mengikuti arahan pemerintah daerah, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sangihe,” pungkas Dantim Pos SAR Tahuna.
Pertemuan ini menegaskan komitmen bersama untuk menghadapi potensi bahaya dari aktivitas Gunung Awu dengan langkah-langkah mitigasi dan persiapan yang matang.
(Erick Sahabat)