Stunting Menjadi Permasalahan Nasional, Wagub Kandouw: Kepala Daerah Harus Bekerja Keras Menurunkan Angka Stunting

oleh -5786 Dilihat

MANADO-Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) hadir dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Tim Percepatan Penanganan Stunting di Hotel The Sentra Manado, Rabu (18/10).

Dalam rapat Wagub Kandouw menjelaskan penanganan stunting menjadi isu nasional.  Konon, dalam tiap rapat kabinet, masalah ini selalu mendapatkan perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo.

Ia menegaskan, kepala daerah se-Sulut harus bekerja keras menurunkan angka stunting di bumi nyiur melambai. Meski di tahun 2023 turun menjadi 20,5 persen dari 21,6 persen di tahun 2022.

“Harus akuntabel dan presisi dalam mengelola anggaran yang sudah dialokasikan untuk penanganan stunting,” kata Wagub Steven Kandouw.

Selain akuntabel dan presisi, menurut Steven Kandouw, kepala daerah harus mengidentifikasi dengan betul agar mampu Melakukan penetrasi yang tepat.

“Identifikasi betul-betul semua yang terkait kalau perlu perhari identifikasi kelahiran serta bayi dan  langsung dipenetrasi. Selain puskesmas, kepala desa bahkan ibu TP-PKK diberi pekerjaan tambahan yang kerjanya mengidentifikasi bayi dan ibu hamil. Saya rasa dengan identifikasi seperti, penetrasinya akan lebih tepat,” tegasnya.

Ia juga meminta kepala daerah untuk lamgsung melaksanakan rapat tingkat kabupaten/kota mengimplementasikan rakor evaluasi di provinsi.

“Saya senang ada rakor lagi mengenai stunting. Momentum konsolidasi,” tutur Wagub Steven yang juga Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting Sulut.

Pada kesempatan itu, Steven Kandouw juga membeberkan tantangan ke depan dalam upaya menangani stunting.

“Tantangan kita tahun ini mengalami dampak el nino. Beberapa tempat di Sulut tidak hujan.  Sehingga dalam rapat hari pangan nasional terjadi penurunan produksi, karena daerah-daerah yang biasanya dua kali panen sekarang tinggal satu kali. Ada juga yang tidak bisa panen,” ujar dia.

Benang merahnya, kata dia, itu indeks perkembangan harga naik di sejumlah daerah, yang kalau dibiarkan mempengaruhi inflasi, walaupun sampai saat ini inflasi di Sulut masih terkendali.

“Inilah poin-poin gambaran yang akan menjadi kendala kita,” tandasnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.