SUARASULUT.COM,MANADO– Kepala Biro Kesra Setdaprov Sulut, dr Kartika Devi Tanos, Rabu (18/12) kemarin memberi motivasi ratusan kaum millenial di Daerah Nyiur Melambai.
Menurut Devi yang juga menjabat Wakil Ketua TP PKK Provinsi Sulut kunci sukses milenial harus berlandaskan Niat, Usaha dan Doa. Tak hanya itu kunci sukses ini harus disupport dengan gaya hidup sehat; hindari miras, hindari merokok, hindari Narkoba, makan makanan bergizi dan olahraga yang teratur,” aku Devi saat menjadi pembicara kegiatan Diseminasi Sekolah Kedinasan bagi siswa SMA/SMK se-Provinsi Sulut tahun 2019 digelar BKD Provinsi Sulut di Auditorium Mapalus Kantor Gubernur.
Menurut Devi, lahirnya istilah ‘Milenial ‘ pertama kali dicetuskan William Strauss dan Neil dalam buku berjudul ‘Millenial Rising: The Next Great Generation (2000)’. Mereka menciptakan istilah ini pada saat anak-anak yang lahir pada tahun 1982 masuk pra sekolah.
“Jika didasarkan pada ‘Generation Theory’ yang dicetuskan oleh Karl Mannheim pada tahun 1923, maka generasi milenial adalah generasi yang lahir pada ratio pada tahun 1980 sampai dengan 2000. Generasi milenial juga disebut generasi Y,” ujar istri
Wagub Steven Kandouw.
Generasi milenial adalah sebuah modal besar untuk mewujudkan kemandirian bangsa dari berbagai aspek, mereka akan memegang kendali atas roda pembangunan yang diharapkan membawa bangsa Indonesia menuju arah pembangunan yang lebih maju dan dinamis. Karena generasi milenial memiliki potensi lebih unggul.
Kelompok inipun berteman baik dengan teknologi, suka berkomunikasi secara terbuka dan reaktif terhadap perubahan lingkungan sekitarnya.
“Mengapa generasi milenial memiliki SDM yang unggul ?? Karena mereka memiliki sifat- sifat seperti; to learn (kebutuhan untuk selalu belajar), to love (kebutuhan mencintai dan dicintai), to live (kebutuhan untuk bertahan hidup), to leave a legacy (kebutuhan untuk mewariskan sesuatu yang berharga),” jelasnya.
Ada peluang dan tantangan yang dihadapi kaum milenial saat ini beragam, termasuk isu-isu terkait pendidikan, pekerjaan dan kewirausahaan.
Sementara, gaya hidup anak muda cenderung hedonis (kota besar) dan mengekspresikan dunia mereka pada hiburan, teknologi terlebih internet.
Untuk itu, dr Devi berharap generasi milenial Sulawesi Utara dapat menempah diri menjadi generasi unggul yang berkontribusi pada kemajuan pembangunan di daerah.
Direktur Kampus IPDN Sulsel, Djouhari Kansil selain memperkenalkan Kampus IPDN Jatinangor melalui slide video, juga menegaskan bahwa saat ini seluruh Kampus IPDN yang tersebar di sejumlah daerah, tetap menanamkan sikap disiplin kepada seluruh praja, namun dengan pendekatan humanis.
“Sehingga, tidak ada lagi kekerasan, seperti yang terjadi pada masa lalu. Sekarang ini, disiplin tetap ditanamkan, namun dengan pendekatan humanis, ” ujar Djouhari.
Selain itu, lulusan IPDN telah dibina dengan baik, dijamin memiliki dan menerapkan prinsip kejujuran, pekerja keras, berintegritas dan loyalis serta bertanggungjawab tugas dipercayakan.(wal)
Karo Kesra dr Devi Tanos Motivasi Kaum Millenial
