SEPUTARSULUTNEWS,MANADO– Bertempat di salahsatu hotel ternama di Kota Manado, Selasa (29/10), Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, menggelar pertemuan pelaku usaha di Sulut dan Filipina.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Jenny Karouw, dalam pertemuan tersebut, pengusahan dari Filipina yang hadir sekira 47 pengusahan sedangkan dari Sulut ada 70-an lebih pengusaha.
Menjadi topik utama pertemuan itu, untuk memaksimalkan kerjasama ekspor maupun inport antara Filipina dan Sulut.
Sesungguhnya komoditi antara Filipina dan Sulut tidak jauh beda, namun masing-masing punya keunggulan tersendiri. Sehingga itu, antara Sulut dan Filipina bersepakat saling ekspor-inport.
Moment tersebut pengusaha dari Sulut dan Filipina melakukan komunikasi langsung untuk membicarakan lebih spesifik kerjasama yang akan dibangun.
Disisi lain Karouw mengatakan, menjadi juga topik pembicaraan soal pengiriman barang langsung dari Sulut ke Filipina dan begitu juga sebaliknya.
Jenny menuturkan, pengiriman saat ini melalui Surabaya atau Jakarta lebih diminati karena sudah memiliki jadwal pelayaran yang pasti.
“Memang biayanya menjadi sekitar Rp17 juta, tapi kalau dia kirim dari Bitung semestinya akan diuntungkan dari sisi kepastian dari pengiriman barang. Eksportir tahu kalau barangnya besok atau lusa sudah diangkut, jadi dia tidak sewa terlalu mahal karena terlalu lama,” katanya.
Untuk mencari solusi atas persoalan tersebut, Disperindag melakukan pertemuan dengan para pelaku usaha. Menurutnya, Pemprov Sulut perlu menggali lebih dalam kondisi yang dihadapi oleh para eksportir yang ada di Bumi Nyiur Melambai.
Selain itu, dia juga mengharapkan agen dan konsolidator dalam pelayaran ini dapat benar-benar menjalankan fungsinya secara maksimal. Sementara ini, konsolidator dan agen dari pelayaran ini dipercayakan kepada perwakilan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sulut.(wal)