SUARASULUT.COM,MANADO– Kehadiran Bupati Kabupaten Minahasa Selatan Tetty Paruntu ke istana negara kabarnya hanya bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga dan disebut tidak menemui Presiden Jokowi.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi batal bertemu dengan Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu. Meski Tetty sempat masuk ke Kompleks Istana Kepresidenan, ia tidak sampai bertemu dengan Jokowi.
Bey menjelaskan, di dalam kompleks Istana Kepresidenan, Tetty justru bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Setelah pertemuan itu Tetty keluar istana lewat pintu samping.
“Ibu Tetty, usulan dari Partai Golkar, di dalam tadi beliau menunggu dulu Pak Airlangga. Setelah bertemu Pak Airlangga, beliau langsung meninggalkan istana lewat samping jadi tidak sampai ketemu Presiden,” kata Bey di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2019.
Menurut Bey, Tetty bukan calon menteri. Ia berdalih Presiden Jokowi tidak mengundangnya ke Istana. Tetty datang untuk bertemu Airlangga. “Tidak. Tadi datang untuk menemui Pak Airlangga. Karena tidak bertemu dengan Presiden jadi bukan (calon menteri),” ujarnya.
Diketahui hingga siang tadi Jokowi terus mengundang calon menteri. Menteri Sekretaris Negara kabinet Kerja jilid I Pratikno, staf khusus Mensesneg Nico Harjanto, mantan aktivis 1998 Fadjroel Rachman mendatangi istana kepresidenan Jakarta.
“Orang mau lewat kok kalian mau ikut?” kata Pratikno yang mengenakan kemeja lengan panjang warna putih di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Senin.
Sedangkan Fadjroel dan Pratikno yang juga sama-sama mengenakan kemeja putih pun tidak banyak berkomentar. Ketiganya datang sekitar pukul 14.10 WIB.
“Untuk negara kita semua kok,” ucap Nico yang juga mantan Direktur lembaga survei Populi Center tersebut. Fadjroel diketahui adalah komisaris utama PT Adhi Karya.
Selain ketiganya, Presiden Jokowi sudah memanggil enam orang lain pada hari ini. Sebelumnya sudah ada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, CEO dan pendiri Gojek Nadiem Makarim, Komisaris Utama NET Mediatama Televisi Wishnutama, pendiri Mahaka Group Erick Thohir, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.(wal/*)