BOLSEL– Bupati H. Iskandar Kamaru SPt, MSi membuka secara resmi Rapat Koordinasi (Rakor) Pemenuhan Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan (alkes), serta Monitoring dan evaluasi (monev) Pengelolaan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Dana Kapitasi Puskesmas se-Kabupaten Bolsel di Hotel Aryaduta Manado.
Rakor ini dihadiri Sekretaris Daerah M. Arvan Ohy SSTP, MAP, Plh. Asisten III Rikson Paputungan SPd, MPd, Kepala Dinas Kesehatan Saipul Botutihe SKM, para pimpinan perangkat daerah lainnya, serta jajaran tenaga kesehatan se-kab. Bolsel.
Dalam momen ini, Bupati Iskandar menegaskan bahwa sektor kesehatan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas di Bolsel. Puskesmas, sebagai garda terdepan dan fasilitas kesehatan primer yang paling dekat dengan masyarakat, menjadi prioritas utama Pemerintah Daerah.
”Rapat koordinasi ini merupakan momen strategis bagi kita untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa setiap Puskesmas di wilayah kita memiliki kelengkapan yang dibutuhkan,” ujarnya.
Top eksekutif ini meminta seluruh jajaran untuk terus mengidentifikasi kesenjangan yang ada, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas alat kesehatan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat Bolsel secara merata. Ia juga menginformasikan bahwa pengadaan alat kesehatan di RSUD dan Puskesmas banyak yang berasal langsung dari Kementerian Kesehatan, dan menegaskan bahwa fisik pembangunan RSUD Bolsel tahun ini merupakan yang tercepat se-Indonesia dan akan dilengkapi fasilitas lengkap.
”Kita akan segera mengadakan rapat dengan RSUD dan Dinas Kesehatan terkait kesiapan SDM, penanggung jawab alkes, dan pendamping dokter spesialis,” tambahnya, seraya menyebut bahwa Bolsel telah kedatangan satu Dokter Spesialis Patologi Klinik, yang menjadi keuntungan besar bagi RSUD.
Menindaklanjuti arahan BPK terkait banyaknya tenaga kesehatan di setiap Puskesmas, Bupati mengumumkan kebijakan baru bahwa sebagian tenaga kesehatan akan mulai ditugaskan di setiap Pustu dimulai pada Januari mendatang.
Isu krusial lain yang disoroti adalah kasus Tuberkulosis (TB) di Bolsel yang telah mencapai 42%. Bupati secara tegas meminta seluruh tenaga kesehatan untuk bekerja sama dalam penanganan dan melaporkan segera kasus TB kepada Pemda agar dapat ditangani secara optimal.
Rakor ini juga berfokus pada monitoring dan evaluasi pengelolaan dana BOK dan dana kapitasi, yang dinilai sangat vital dalam mendukung upaya kesehatan promotif, preventif, serta pelayanan kuratif. Terkait ini, Bupati menekankan pentingnya Penggunaan dana yang tepat sasaran, Transparansi dan akuntabilitas, Peningkatan kualitas pelayanan.
Orang nomor satu Bolsel tersebut juga memberikan apresiasi atas inovasi yang telah dilakukan, termasuk penggunaan Sistem Informasi Puskesmas yang mempermudah pemantauan kasus dan pengambilan tindakan promotif serta preventatif.
”Banyak yang harus kita benahi dan tingkatkan demi mewujudkan masyarakat Kabupaten Bolsel yang sejahtera. Mari jadikan rapat koordinasi sebagai ajang untuk saling bertukar pikiran, pengalaman, dan merumuskan langkah-langkah konkret ke depan,” tegas duet sehati Wabup Deddy Abdul Hamid inu.
Rakor kemudian dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada beberapa Puskesmas yang telah meraih capaian terbaik dalam penanganan kesehatan.(***)