“Alat Musik Tradisional Minangkabau: Pada Zaman Modern”

oleh -5462 Dilihat

Oleh : Jimmy Erianto
(Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau, Universitas Andalas)

INDONESIA adalah negara dengan ragam kebudayaan yang cukup kaya, kondisi indonesia yang mayoritas wilayahnya laut, membuat keragaman etnis suku budaya terbentuk, yang kelak menjadi ciri khas dari suatu peradaban. Dari keanekaragaman inilah terciptanya berbagai macam karya seni ataupun musik yang berbeda-beda setiap daerah.

Dan Indonesia kaya akan alat musik tradisionalnya. Tetapi sesuai dengan perkembangan zaman dan perbedaan era dari zaman dulu hingga sekarang membuat pengaruh terhadap perkembangan musik tradisional.

Salah satu musik tradisional yang mendapat pengaruh dari era digital tersebut adalah musik tradisional di daerah Minangkabau, Sumatra Barat. Minangkabau merupakan salah satu satuan masyarakat atau suku yang berada di kawasan Sumatera Tengah, atau sekarang menjadi suku khas kawasan Sumatera Barat (Nasroen, 1971: 17).

Dalam kehidupan sehari-hari, orang Minangkabau memiliki aneka ragam kebudayaan, mulai dari tata cara kehidupan, agama dan kesenian yang dimiliki. Budaya lisan yang kental pada masyarakat Minangkabau mulai beralih menuju tulisan sejak mereka tahu aksara Arab Melayu pada abad ke-19 M.

Budaya lisan masyarakat Minangkabau ini nantinya dikembangkan lagi berikutnya ke dalam bentuk musik setelah masuknya nilai-nilai Barat dan akulturasi dengan kebudayaan daerah lain selama masa pemerintahan Hindia Belanda di tanah Minangkabau.

Musik merupakan salah satu produk budaya yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Selain sebagai hiburan kesenian dan produk budaya, seiring perkembangan zaman, musik juga bisa menjadi alat dakwah, alat pendidikan bahkan propaganda politik dan ideologi.

Memasuki zaman perkembangan teknologi, kesenian tradisional Minangkabau mulai menjarahi alat-alat modern.

Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, nada, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat mengasilkan irama. Musik tradisional adalah musik yang berkembang di daerah sekitar musik itu berasal.

Musik tradisional Minangkabau adalah musik yang telah hidup dan menjadi budaya di daerah Minangkabau. Era digital merupakan zaman dimana seluruh kegiatan sudah bisa dipermudah dengan adanya teknologi.

Hal tersebut membuat masyarakat mudah mengakses dan mempelajari berbagai budaya di dunia. Sehingga seringkali mereka kehilangan jati diri mereka sebagai pewaris budaya masing-masing daerah.

Pada zaman modern ini perkembangan music/alat music yang ada di minangkabau dapat dikatakan bervariasi. Ragam jenis music tradisional yang hidup dan sudah ada serta berkembang di tengah-tengah masyarakat, jika dinilai atau dilihat lebih dalam lagi kondisi alat music/music tradisional tersebut banyak variasinya, ada music-musik yang hidup dan berkembang berada ditengah-tengah masyarakat pendukung atau pecintanya, dan ada juga sebagian lat music tradisional yang memiliki kemunduran atau dapat berpotensi dilupakan dalam artian dapat dikatakan bahwa sebagian lat music tersebut ada yang mengalami kepunahan.

Pengembangan music tradisional di era modern ini lebih cenderung dan mengarah kepada penyesuaian keperluan apresiasi masyarakat pada zaman sekarang yang dimana lebih dinamis dan serba cepat.

Maka dari itu pertimbangan terhadap alat musik tradisional mengarah pada penempatan dinamika musikan sebagai desain dramatic penggarapan terhadap music itu sendiri yang telah banyak dilakukan oleh seniman Minangkabau dimana mereka para komponis-komponis tersebut dapat menggarap konsep pengambangan music tradisional yang akan disesuaikan kepada keperluan seni suatu pertunjukan.

Selain itu, pengembangan music tradisional Minangkabau do era modern ini dapat membuka sebuah peluang kepada beberapa jenis music tradisional yang memiliki pola melodi ataupun ritme dinamis yang dapat mengisi bagian-bagian dalam komposisi music baru yang bermunculan sehingga dilakukannya pengembangan ini agar alat music atau music tradisional tidak mengalami ketertinggalan dan masih dapat digunakan sebagai pengiring lagu pada music-musik modern yang telah diciptakan.

Tetapi, selain alat music yang mengalami pengembangan, dalam era digital pada saat sekarang ini ada pula alat musik tradisional sudah semakin hilang kelestariannya untuk memainkannya, terlebih lagi pada era digital sekarang yang lebih dominan ke arah yang serba online. Banyak dampak negatif ataupun positif yang dihasilkan dari era digital pada saat sekarang.

Terutama untuk alat musik di Minangkabau seperti Talempong, Saluang, rebana, dan lain-lain.

1. Talempong : Alat musik ini berbentuk gong kecil berpencu (bagian atasnya menonjol), yang terbuat dari campuran logam, perunggu, kuningan, timah dan tembaga. Talempong sebagai alat musik Sumatera Barat termasuk ke dalam klasifikasi alat musik pukul atau tabuh.

2. Saluang : Saluang merupakan alat musik Sumatera Barat khas Minangkabau, sejenis suling yang terbuat dari bambu tipis atau talang. Alat musik tradisional ini termasuk dalam golongan alat musik tiup dalam bentuk lebih sederhana.

3. Rebana : Rebana atau rabano dalam bahasa Minang merupakan alat musik sejenis gendang yang pada bagian sebelah mukanya diberi kulit hewan. Rabano merupakan alat musik perkusi atau pukul tradisional yang kerap ditampilkan dalam upacara atau pertunjukan yang berhubungan dengan agama Islam.

Dari sebagian penjelasan tentang alat musik tradisional Minangkabau tersebut, untuk era digital sekarang sudah mulai sedikit atau jarang peminat untuk memainkan alat musik tersebut.

Dikarenakan pada saat sekarang lebih banyak peminat musik yang lebih memilih memainkan gitar, piano atau alat musik modern lainnya ketimbang memainkan alat musik Tradisional di daerah-daerah sekitar tempat tinggalnya.

Alat-alat musik tradisional Minangkabau sangatlah beraneka ragam, dan sangat unik, contohnya Talempong, rabab, rebana, saluang. tetapi karena pengaruh era digital yang membawanya menjadi kurang diminati.

Dilihat dari perkembangannya pun semakin menipis, banyak alat musik tradisional Minangkabau yang hanya terletak di museum atau di toko² penjual alat musik tetapi minim pembeli dikarenakan terbawa pengaruh perkembangan zaman.

Mereka lebih memilih mendengarkan musik secara online dari pada mempelajari musik tradisional di daerah masingmasing dan akibatnya banyak musik tradisional Minangkabau yang tertinggal karna lebih minim penerus yang mempelajari musiknya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.